Oleh Subiantoro, S.Psi. Psikolog, CI, CFT, CBHC, CHMP, TFT
Psikolog Klinis RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah
Membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah impian setiap orang. Untuk itu, perlu persiapan matang untuk mewujudkan proses tersebut melalui sebuah pernikahan. Pernikahan adalah sesuatu hal yang sakral dan penting dalam kehidupan manusia. Biasanya dalam menuju persiapan pernikahan sering yang dibicarakan hanyalah tentang persiapan akad atau resepsi pernikahan. Pasangan sering lupa bahwa sebetulnya ada berbagai persiapan lain yang jauh lebih dibutuhkan, agar kehidupan setelah pesta dapat berjalan dengan indah. Salah satu pondasi yang harus dimiliki oleh pasangan yang akan menikah, adalah saling mengenal calon pasangannya. Mengenal kepribadian, watak dan sifatnya, sampai caranya menghadapi sebuah masalah, karena berumah tangga melibatkan dua insan yang memiliki dua karakter kepribadian yang berbeda sehingga memerlukan persiapan.
Pada dasarnya penting sekali untuk mengenali diri dan pasangan dalam rangka mengetahui tingkat kesesuaian dan potensi konflik yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan yang dimilikinya sehingga konsultasi pernikahan sebelum menapaki jenjang berikutnya adalah hal yang sangat penting termasuk melakukan premarital screening, biasanya dilakukan oleh psikolog perkawinan, psikolog keluarga, atau psikolog klinis dewasa. Adapun tujuannya dengan dilakukannya premarital psychological screening adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan kematangan pribadi, sehingga lebih siap menikah. Dengan menuntaskan masalah pribadi, hidup kita jadi lebih ringan, kita juga lebih mampu mengolah masalah yang datang kelak.
- Melakukan tindakan pencegahan sebelum terjadi masalah lebih besar.
- Bisa mengambil keputusan sesuai nilai bersama yang telah dibicarakan sebelumnya.
- Mampu menjalin interaksi yang jauh lebih sehat secara psikologis.
Sedangkan aspek yang didapatkan dari premarital psychological screening dari kedua calon pengantin sebagai pasangan adalah sebagai berikut :
- Kondisi psikologis masing-masing individu secara umum
- Adakah gangguan psikologis yang mungkin akan mengganggu kelak
- Adakah kondisi psikologis yang mungkin diturunkan atau ‘ditularkan’ baik secara genetik ataupun lewat interaksi sosial
- Kondisi relasi pasangan tersebut
Dari hasil pemeriksaan ini, psikolog akan memberikan pandangan tentang masalah apa saja yang mungkin timbul. Diberikan pula saran apa saja yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah tersebut. Jika calon pengantin menghendaki, maka dapat dilakukan terapi ataupun pelatihan untuk dapat mengatasi potensi masalah.
Memang tidak ada pernikahan yang sempurna, kecuali pernikahan dalam dongeng. Menyelesaikan banyak isu sebelum menikah bisa membantu untuk membuat ekspektasi jadi lebih realistis, dan akhirnya lebih mampu dicapai, dan akhirnya jadi jauh lebih bahagia. Bagaimana dengan Anda? … Psikolog kami siap membantu.